Rabu, 23 Januari 2019

Museum Tsunami dan Bayang-Bayang Tragedi Menakutkan

Museum Tsunami Aceh saat ini juga dikunjungi oleh banyak orang yang ada di seluruh Indonesia. Besarnya efek tsunami yang terjadi pada era Aceh tersebut membuat sebagian orang merasa bahwa kejadian ini memang menjadi bencana terbesar Indonesia dan oleh karena itu perlu dibuatkan museum untuk mengenang peristiwa tersbeut.

Museum Tsunami
Museum Tsunami
PT Dompet Anak Bangsa memperkenalkan metode pembayaran nontunai kode QR untuk membeli tiket masuk Museum Tsunami Aceh di Kota Banda Aceh. Pengunjung yang membayar menggunakan Go-Pay akan mendapat potongan harga berupa cashback sebesar 20%.

Pengguna cukup memindai kode QR di loket museum menggunakan aplikasi Go-Jek. Penerapan layanan uang elektronik bagian dari ekosistem Go-Jek ini bertepatan dengan peringatan 14 tahun bencana tsunami Aceh.

Akhir tahun kemarin Tsunami juga menerjang pantai selat sunda yang juga mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia termasuk grup seventeen yang hanya menyisakan vokalisnya saja. Tsunami memang menjadi bencana yang paling mengerikan di Indonesia, dan kekacauan atas peristiwa ini selalu menghantui semua orang.

Blok Corridor Maish Berkontribusi

Nasib Blok Corridor akan segera ditentukan di awal tahun 2019 ini. Ada berbagai banyak hal yang membuat nasib  blok ini masih 50:50 atau dalam hal ini masih belum begitu menentukan. Blok Corridor adalah salah satu blok yang akan mulai dicarikan oleh pemerintah induk barunya, ada berbagai macam hal yang menjadi potensi dari blok ini. Yang paling utama adalah potensi produksinya yang masih sangat tinggi.

Blok Corridor
Blok Corridor
Untuk Blok Corridor ada tiga kontraktor yang berminta mengelola usai kontrak berakhir. Mereka adalah ConocoPhillips, Repsol dan PT Pertamina (Persero).

Perusahaan asal Amerika Serikat ini menggandeng Repsol dan mengajukan satu proposal September lalu. Mereka harus bersaing dengan Pertamina.

Ketiga kontraktor itu merupakan pengelola lama Blok Corridor. ConocoPhillips menjadi operator dengan hak kelola 54%. PT Pertamina memiliki hak kelola 10 % dan Repsol Energy 36%.

Nasib blok ini akan segera kita ketahui hasilnya. Dan oleh karena itu kita perlu untuk segera berberes dan melakukan hal yang sama terkait blok yang lainnya.

Blok Maratua Dimiliki Pertamina

Blok Maratua mungkin akan menjadi blok yang sangat diseriusi oleh Pertamina mulai tahun 2019 ini. Ada begitu banyak kepentingan yang bisa membuat blok ini menghasilkan banyak keuntungan bagi produksi Indonesia nantinya.

Blok Maratua
Blok Maratua
Blok Maratua merupakan satu dari empat blok eksplorasi yang dilelang dengan skema penawaran langsung pada lelang tahap tiga tahun ini. Empat blok tersebut adalah South Andaman, South Sakakemang, Maratua, dan Anambas. Dari empat blok, hanya Anambas yang gagal memperoleh pemenang.

Adapun, Blok Maratua berada di darat dan lepas pantai Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat. Total luasnya 7,835.07 km2. Cadangannya untuk minyak 204.86 MMBO dan gas 890.09 BCF.

Aset blok maratua yang masih besar membuat semua pihak berambisi untuk terus mempertahankan blok ini dan mencoba untuk terus menaikkan produksinya. Selain blok maratua ini, ada juga beberapa blok lain yang menjadi prioritas pemerintah.

Data Blok Migas Hingga Detik Ini

Akses Data Blok Migas hingga saat ini masih belum bisa digratiskan. Hal ini tentu membuat sebuah permasalahan baru terutama terkait pemanfaatan blok migas yang saat ini makin besar. Migas memang menjadi salah satu yang terus digalakan di 2019 ini untuk menambah penerimaan Indonesia.

Akses Data Blok Migas
Akses Data Blok Migas
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Agus Cahyono Adi pernah mengatakan akan memberi kemudahan bagi investor yang berminat ikut lelang blok migas. Jadi investor hanya cukup membayar biaya akses dokumen lelang sebesar US$ 5 ribu. Sebelumnya, investor harus membayar maksimal US$ 80 ribu untuk mengakses data per satu wilayah kerja.

Setelah menang baru akan membayar utuh biaya akses tersebut biaya tersebut. "Nanti yang menang, baru diminta bayar sesuai mekanisme yang ada sekarang. Maksimal US$ 80 ribu," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/11).

Seperti diketahui, sejak tahun 2010 sampai 2018, Kementerian ESDM sudah menggelar 215 kali lelang blok migas. Selama lelang tersebut, hanya 223 perusahaan yang mengakses data blok migas.

Akses data migas harus segera dilakukan berbagai upaya pembaharuan. Semoga ada begitu banyak hal yang bisa kita dapatkan setelah proses data ini diperbaiki. Indonesia harus maju dari berbagai hal, salah satunya adalah migas ini.

Jumat, 11 Januari 2019

Pengolahan LNG Selama 2018

Beberapa induk Pengolahan LNG akan dinonaktifkan oleh PT Badak, mungkin rencana ini terdengar negatif. Namun ini dilakukan demi efisiensi perusahaan yang memiliki target yang lebih besar kedepannya. Dan ada begitu banyak hal yang bisa dikembangkan melalui berbagai rencana ambisius ini.

Pengolahan LNG
Pengolahan LNG
Sejauh ini, produksi Kilang Badak sebagiannya masih melayani kontrak gas ke pembeli luar negeri seperti Jepang dan kontraknya berakhir 2020 mendatang.  Kilang Badak juga melayani konsumen dalam negeri. Salah satunya untuk kebutuhan kelistrikan. Dalam hal ini, LNG dibeli Nusantara Regas untuk selanjutnya dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tahun ini, Nusantara Regas menyerap 16 kargo.

Pasokan kilang LNG Badak ini berasal dari beberapa proyek migas  seperti Blok Mahakam, Sanga-sanga, Jangkrik, Attaka, hingga Bangka di proyek IDD. PT Badak LNG hanya berperan mengoperasikan kilang tersebut. Sedangkan,semua biaya operasionalnya ditanggung  produsen gas dan dibayarkan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Ini karena Kilang Badak sudah  menjadi bagian dari aset negara.

LNG memang masih menjadi energi yang diperkirakan akan terus dikejar manfaatnya di Indonesia. Ada beragam hal yang membuat Indonesia memiliki semangat baru yang sangat bagus ini. Indonesia masih memiliki semangat yang sama seperti sebelumnya dalam mengembangkan aneka LNG.

Film Indonesia Raih Banyak Penonton

Film Indonesia yang saat ini terus tumbuh sudah sepatutnya diapresiasi oleh semua pihak. Hal ini bukan hanya karena film Indonesia yang memang berkembang secara cerita saja, namun secara teknologi juga saat ini terlihat semakin baik. Indonesia memiliki banyak sekali bakat yang terpendam, dan saat ini banyak tersalurkan di dunia layar lebar.

Film Indonesia
Film Indonesia
Perhitungannya seperti ini. Selama 2017, nilai pasar berbagai film yang beredar di Indonesia sebesar Rp 4,5 triliun. Khusus untuk film Indonesia, pasarnya sebesar 35% atau senilai Rp 1,5 triliun dengan jumlah 120 film. Dari angka ini, perkiraan rata-rata satu film perolehannya sekitar Rp 12,5 miliar.

Dari 120 film itu, ternyata jackpot atau sukses dengan satu juta penonton itu hanya 11 film, artinya satu banding sebelas. Jadi setidaknya saya harus berinvestasi kira-kira 10 film. Bila hanya investasi satu film, risiko gagalnya besar. Tapi, bila investasi 10 film, sudah pasti ada satu yang jackpot yang bisa menutupi kerugian ini.  Modelnya adalah melakukan manajemen risiko. Banyak yang berinvestasi di industri film yang tanpa pernah melakukan perhitungan yang matang.

Kabar gembira ini seharusnya bisa patut disyukuri oleh smeua pihak yang bergerak di Industri ini. Ada beragam kekurangan pastinya, namun semua masih memiliki celah yang bisa dimanfaatkan oleh semua pihak untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Bursa Saham Indonesia Perlu Banyak Dukungan

Bursa Saham Indonesia masih bergerak di angka yang sangat baik meskipun banyak sekali tekanan yang timbul selama ini. Ada beragam hal yang membuat posisi bursa saham Indonesia masih diatas angin, salah satunya adalah kondisi ekonomi yang terus terjaga dengan baik serta pemerintahan yang mau memberikan dukungan penuh terhadap kemajuan pasar saham Indonesia.

Bursa Saham Indonesia
Bursa Saham Indonesia
BEI mencatat rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sepanjang tahun 2018 ini mencapai Rp 8,5 triliun atau naik 11% dibandingkan RNTH pada 2017 yang sebesar Rp 7,6 triliun. Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian sepanjang 2018 mencapai 386 ribu kali, naik 24% dibanding capaian tahun lalu sebanyak 311 ribu kali.

Peningkatan RTNH dan frekuensi transaksi harian salah satunya karena implementasi  penyelesaian transaksi saham dari T+3 menjadi T+2 mulai 26 November 2018 lalu. Implementasi penyelesaian transaksi saham T+2 membuat pasar modal menjadi semakin likuid melalui percepatan re-investment dari modal investor, serta meningkatkan efisiensi.

Dengan catatan yang mentereng ini, tentunya Indonesia memiliki harapan untuk tahun depan agar bursa saham kedepannya menjadi lebih baik. Ada beragam versi kemajuan Indonesia yang bisa dicapai, salah satunya adalah melalui bursa saham ini.