Pengusaha Kayu menghadapi sejumlah tantangan pelik di tahun 2018 ini dengan banyaknya kesulitan menemukan bahan baku yang sesuai dengan industrinya. Ada begitu banyak kemungkinan yang bisa diperjuangkan oleh para pengusaha ini, tentunya untuk membuat industri makin maju dengan beragam program yang juga digalakan oleh pemerintah. Pengusaha kayu juga seharusnya memiliki alternatif lain, dalam hal ini juga mengembangkan bahan kayu sendiri.
|
Pengusaha Kayu |
HTI di Pulau Jawa menurutnya sudah cukup menyediakan bahan baku untuk industri. Berbeda dengan di luar Pulau Jawa, yang mana bahan baku umumnya berasal dari hutan alam produksi, hutan rakyat, dan perkebunan. Pengembangan HTI berpotensi terus dilakukan seiring dengan karektistik iklim tropis Indonesia. "Curah hujan dan matahari sepanjang tahun sangat memungkinkan bagi HTI dalam kurun waktu tanam sampai 10 tahun sudah siap dipanen sebagai bahan baku industri kayu," ujarnya. Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono menyebut jumlah penggunaan bahan baku secara nasional sebanyak 6,69 juta meter kubik dengan rincian kayu alam sebanyak 3,50 meter kubik, kayu tanaman sebanyak 2,95 juta meter kubik, dan kayu karet sebanyak 234.170 meter kubik.
Permasalahan terkait bahan baku kayu ini juga sudah berkembang ke Industri yang lainnya, oleh karena itu penting bagi pihak terkait untuk terus menyelaraskan bisnis ini agar kembali ke level yang seharusnya dan para pengusaha bisa kembali bergairah untuk memproduksi lebih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar