Deflasi September tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam kurun waktu 29 bulan terakhir. Deflasi menunjukkan bahwa barang-barang konsumsi tidak mengalami kenaikan, atau kadang juga mengartikan sebaliknya yakni minimnya kegiatan ekonomi yang menyebabkan angka inflasi rendah tak berjalan. Berkaca dari kondisi perekonomian saat ini, dimana banyak sekali fenomena ekonomi yang terjadi seperti kondisi politik yang tak kondusif hingga peperangan dalam hal perdagangan seperti perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Cina.
|
Deflasi September |
Dalam data yang dirilis oleh BPS, pada September telah terjadi deflasi sebesar 0,18% yang merupakan angka yang sangat tinggi. Rinciannya adalah kelompok bahan makanan yang sebesar 1,67% serta transportasi, keuangan dan komunikasi sebesar 0,05%. Deflasi ini menjadi yang tertinggi sejak Mei 2016. Dengan ini inflasi dari Januari-September telah tercatat sebesar 1,94% dari target yang dibebankan oleh pemerintah yakni di kisaran plus minus 3 persen.
Apakah angka deflasi ini masih terkontrol? Jelas, karena semua masih dalam prediksi pemerintah dan kontrol harga di pasar masih berlangsung baik. Keadaan deflasi maupun inflasi tak mengubah apapun selama masih terkontrol, namun bisa membahayakan jika angkanya diluar kontrol yang direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar