Ditengah makin suburnya bisnis taksi online, salah satu armada taksi konvensional yakni
Taksi Express menyimpan sejumlah PR besar untuk segera diperbaiki. Salah satunya adalah restrukturasi obligasi yang akan membuat perusahaan ini bisa terus berlanjut kearah yang diharapkan. Skemanya berupa penjualan aset, seperti kendaraan bermotor dan tanah, serta konversi utang menjadi saham maupun perpanjangan tenor obligasi. Keberhasilan restrukturisasi akan menentukan nasib perusahaan taksi milik Grup Rajawali ini karena likuiditasnya hanya Rp 6,3 miliar, sedangkan ekuitasnya susut jadi Rp 40,5 miliar.
|
Taksi Express |
Express Transindo akan menggelar Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) pada 3 September mendatang. Ada tiga agenda utama dalam RUPO tersebut. Pertama, persetujuan pengesampingan terhadap kelalaian perseroan membayar bunga ke-16 Obligasi I 2014 dan pembayaran bunga berikutnya hingga ditandatanganinya Addendum Perjanjian Perwaliamanatan sesuai hasil RUPO. Perseroan dibebaskan dari denda meski tetap harus membayar bunga obligasi itu.
Ada banyak agenda yang dibahas dalam ini, namun semua hal pastinya bermuara pada masa depan bisnis dari perusahaan taksi express ini yang sudah sejak lama menjadi salah satu yang terbaik di tanah air. Akankah Taksi Express mampu menemukan cara untuk keluar dari berbagai rintangan dan kesulitan ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar