Ada beragam
Paket Kebijakan OJK yang coba digulirkan untuk membuat sebuah hal yang baru bagi Indonesia. Kebijakan ini nantinya akan mendorong kepada kinerja ekspor, perolehan devisa dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Paket kebijakan ini diharapkan hasilnya dapat mulai dirasakan pada tahun depan. Namun hal tersebut tetap mempertimbangkan berbagai hal lain seperti risiko faktor non ekonomi seperti keadaan politik, potensi bencana alam dan tindak terorisme.
|
Paket Kebijakan OJK |
Ada berbagai poin yang dijelaskan dalam kebijakan yang coba diimplementasikan oleh OJK ini. Yang pertama terkait OJK memberikan insentif bagi lembaga jasa keuangan untuk menyalurkan pembiayaan bagi industri dan UKM yang berorientasi ekspor, penghasil barang substitusi impor, dan pariwisata. Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan ketentuan mengenai ATMR, BMPK, penyediaan modal inti, dan kualitas aktiva.
Kemudian yang kedua adalah terkait merevitalisasi peran LPEI agar lebih fokus membiayai industri berorientasi ekspor. Lewat paket kebijakan ini, OJK juga meningkatkan peran LPEI dalam penyediaan instrumen hedging untuk transaksi ekspor dan reasuransi untuk asuransi ekspor. Kemudian ada dua kebijakan lainnya yang diharapkan akan mampu membuat pasar keuangan di Indonesia menjadi lebih bergairah dan bangkit. Akankah semua bisa terealisasi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar