Freeport secara resmi menjadi milik Indonesia dengan Inalum yang sudah membeli 51% saham Freeport. Proses
Akuisisi Freeport ini berjalan sangat alot dan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun lamanya. Salah satu hal yang melatarbelakangi ini adalah valuasi saham freeport yang sangat tinggi serta pendanaan dari BUMN yang terus menjadi pertanyaan dari berbagai pihak.
|
Akuisisi Freeport |
Proses ini akan memakan waktu setidaknya hingga November 2018 dengan mengandalkan pembiayaan dari 11 bank asing. Sementara sebelum prosesnya benar-benar selesai, pemerintah sudah memperpanjang izin tambang Freeport yang awalnya masih berupa IUPK. Status IUPK ini akan diupdate seiring keberhasilan pemerintah mengakuisisi saham mereka. Lantas apa saja keuntungan dari pengakuisisian ini? Yang pertama tentu dari segi penerimaan baik pajak, dividen dan royalti. Dikenal memiliki cadangan emas yang besar serta masih banyak potensi yang belum tergali, akuisisi ini menjanjikan sebuah peningkatan besar dari segi pendapatan.
Kemudian Papua sendiri juga akan mendapatkan jatah 10% saham Freeport yang selama ini selalu menjadi pertanyaan. Masyarakat papua diprediksi akan makin kompetitif dan sejahtera. Kemudian yakni pemberdayaan masyarakat dan ekonomi Papua. Berasal dari wilayah paling timur Indonesia, Papua saat ini memang jauh dari kata sejahtera secara umat, maka dengan adanya akuisisi ini diharapkan masyarakat asli papua bisa menjadi lebih maju dan sejahtera secara ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar