Impor Pangan menjadi salah satu yang banyak diperbincangkan karena dibawa-bawa juga saat kampanye pasangan nomor dua yakni Prabowo-Sandi. Prabowo menjanjikan untuk tidak melakukan impor pangan dan fokus untuk mengembangkan pangan dalam negeri serta menjadi negara yang kembali swasembada. Kampanye stop impor pangan selalu menjadi komoditas politik yang seksi bagi setiap calon presiden.
|
Impor Pangan |
Namun, kampanye semacam ini dinilai tidak rasional. Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa mengatakan sebaiknya setiap calon presiden membuat program yang masuk akal. Selama periode 2013 sampai 2017, tren impor sejumlah komoditas pangan mengalami peningkatan. Di antaranya gula, jagung, dan kedelai. Bahkan untuk komoditas beras sempat mencatatkan impor sebesar 1,3 juta ton pada 2016.
Apakah impor pangan benar-benar bisa dihentikan? Hal ini akan membuat kita penasaran, apalagi pengalaman masa lalu yakni kita dapat bisa membuat swasembada pangan di jaman presiden soeharto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar