sedangkan produksi untuk periode tahun ini targetnya hanya 213.551 bph. Blok Rokan yang berlokasi di Riau ini, sekarang tidak lagi menjadi andalan utama dalam meningkatkan target produksi minyak mentah yang siap jual (lifting) di tahun 2019. padahal, pada kenyataannya dalam beberapa tahun belakangan ini, blok yang saat ini dikelola oleh Chevron Indonesia dan akan dialihkan ke Pertamina pada tahun 2021 itu menjadi tumpuan utama dalam mengejar target lifting. penurunan produksi itu, menurut Wisnu adalah suatu kejadian yang sangat alamiah karena blok tersebut sudah emmasuki usia yang senja dan tergolong tua untuk ukuran kilang minyak yaitu sudah lebih dari 50 tahun diproduksi.
Senin, 24 September 2018
Target Lifting Minyak 2019 Tak Tercapai, Blok Rokan Tak Jadi Andalan
tergeser blok Cepu, Posisi Blok Rokan sebagai penyumbang lifting terbesar tergeser. Pimpinan Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengungkapkan bahwa produksi blok rokan yang dimulai tahun depan turun sampai ke level 180 ribu barel per harinya (bph).
sedangkan produksi untuk periode tahun ini targetnya hanya 213.551 bph. Blok Rokan yang berlokasi di Riau ini, sekarang tidak lagi menjadi andalan utama dalam meningkatkan target produksi minyak mentah yang siap jual (lifting) di tahun 2019. padahal, pada kenyataannya dalam beberapa tahun belakangan ini, blok yang saat ini dikelola oleh Chevron Indonesia dan akan dialihkan ke Pertamina pada tahun 2021 itu menjadi tumpuan utama dalam mengejar target lifting. penurunan produksi itu, menurut Wisnu adalah suatu kejadian yang sangat alamiah karena blok tersebut sudah emmasuki usia yang senja dan tergolong tua untuk ukuran kilang minyak yaitu sudah lebih dari 50 tahun diproduksi.
sedangkan produksi untuk periode tahun ini targetnya hanya 213.551 bph. Blok Rokan yang berlokasi di Riau ini, sekarang tidak lagi menjadi andalan utama dalam meningkatkan target produksi minyak mentah yang siap jual (lifting) di tahun 2019. padahal, pada kenyataannya dalam beberapa tahun belakangan ini, blok yang saat ini dikelola oleh Chevron Indonesia dan akan dialihkan ke Pertamina pada tahun 2021 itu menjadi tumpuan utama dalam mengejar target lifting. penurunan produksi itu, menurut Wisnu adalah suatu kejadian yang sangat alamiah karena blok tersebut sudah emmasuki usia yang senja dan tergolong tua untuk ukuran kilang minyak yaitu sudah lebih dari 50 tahun diproduksi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar