Penurunan tren elektabilitas Jokowi memang sudah terjadi semenjak Maret 2018 dimana sebelumnya Jokowi meraih 60% suara elektabilitas berdasarkan metode survei yang sama. Sedangkan suara Prabowo-Sandiaga naik, namun masih belum begitu signifikan, di beberapa survei pasangan nomor urut 2 di Pilpres nanti ini mendapatkan angka yang tinggi, dan dibeberapa survei lainnya lebih rendah. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan eletabilitas yang masih belum menemukan pola terbaik.
Namun yang jelas, dengan tren penurunan elektabilitas di kubu Jokowi-Ma'ruf, kubu Prabowo-Sandiaga masih memiliki sejuta waktu untuk memperbaiki posisi dan menaikkan elektabilitas mereka menjelang Pilpres yang akan diadakan beberapa bulan mendatang ini. Selisih yang tercipta saat ini cukup jauh, namun masih ada suara abu-abu yang bisa diperebutkan kembali oleh kedua pasangan tersebut. Dapat dipastikan bahwa pilpres nanti akan kembali menyajikan pertarungan yang sengit untuk kembali memperebutkan RI 1 di 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar