survey yang dilakukan oleh International NG Forum on Indonesian Development (INFID) pada bulan Agustus sampai dengan minggu ke dua bulan September 2018 dengan melibatkan banyak responden sejumlah 2.041 responden yang tersebar di 34 Provinsi dengan pengambila sampling menggungakan metode multistage random sampling dan kuesioner yang digunakan untuk tatap muka responden menghasilkan temuan bahwa penghasilan merupakan penyebab paling besar dan paling berperan sabagai sumber ketimpangan sosial di masyarakat Indonesia. Ketimpangan ini diwakili oleh rsponden sebesar 76% yang menganggap penghasilan adalah sumber suatu ketimpangan.
Pada urutan kedua, yang menjadi sumber ketipangan adalah kesempatan dalam mendapatkan suatu pekerjaan dan nomor urut tiga yang menjadi penyebab ketimpangan adalah harta benda. Menurut survey INFID, indeks ketimpangan pada 2018 berada pada level 6 dari 10. Nyatanya, angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai level 5,6 indeks dari 10. dengan aturan main jika indeks ketimpangan mendekati angka 10 mengartikan bahwa ranah ketimpangan semkain meninggi dan banyal. sedangkan sebaliknya, jika ketimpangan mendekati angka 0 maka artinya adalah ranah ketimpangan semakin rendah dan sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar