Pertumbuhan Ekonomi nasional akhir-akhir ini banyak dipengaruhi oleh pergerakan
harga sawit yang cenderung fluktuatif. Sawit sendiri merupakan salah satu yang paling banyak menyerap tenaga kerja yakni sebagai petani. Ketika harga sawit jatuh, maka akan sangat mempengaruhi pendapatan para petani yang tentunya akan berpengaruh terhadap daya beli yang berujung pada tingkat pertumbuhan ekonomi. Di beberapa tahun belakangan ini, harga sawit terus bergejolak naik dan turun. Hal ini bukan semata-mata karena permintaan saja, namun juga industri ini yang terus dipolitisir oleh negara-negara barat yang amat sangat mengkhawatirkan keberadaan sawit.
|
Harga Sawit |
Sawit Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, sehingga ketika terjadi perselisihan ekonomi politik dan embargo terhadap produk ini, maka akan langsung mempengaruhi harga jual. Hal ini dikarenakan sawit yang dianggap salah satu jenis tumbuhan yang berpengaruh ke pemanasan global. Meskipun segala cara seperti standarisasi ditingkatkan, permasalahan sawit masih terus menghantui dan tak pernah berhenti untuk terus dipolitisir.
Disatu sisi, sawit merupakan mata pencaharian utama bagi jutaan petani di Indonesia. Sehingga kehidupan merea akan sangat bergantung pada bagaimana industri ini bergerak. Semoga saja di tahun-tahun mendatang persoalan sawit dunia bisa mendapatkan titik temu sehingga bisa membuat semua pihak diuntungkan. Hal ini beralasan, karena jika terus menerus bergejolak, maka target-target pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi nasional akan meleset akibat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar