Rivalitas dan fanatisme berlebihan menjadi salah satu akar penyebab bentrokan antar suporter pecah. Ditambah lagi, ketidakdewasaan suporter kita menjadi salah satu hal yang memungkinkan hal-hal kecil berujung pada bentrok fatal yang menelan korban jiwa. Sepakbola sesungguhnya memiliki arti untuk mempersatukan dan menjaga kekompakan antar semua umat. Ini karena sepakbola merupakan olahraga yang bisa dimainkan oleh siapapun dan dimanapun kita berada. Sepakbola telah menjadi olahraga terbesar dan paling terkenal di dunia. Jadi saat ini ketika justru sepakbola itu menjadi ajang kriminal oleh para oknum, maka hal ini tidak bisa ditolerir lagi.
Fanatisme bukanlah sebuah hal yang salah, asal fanatisme tersebut tetap mematuhi norma-norma yang berlaku serta tidak berujung pada tindak kriminal yang jelas melanggar hukum suatu negara. Indonesia memang belum sepenuhnya dewasa untuk tingkat suporter, namun apapun itu dari kubu manapun. Suporter tetaplah bagian dari sepakbola dan yang menjadikan sepakbola menjadi sebuah industri terbesar di dunia. Fantasisme yang anarkis harus segera dihilangkan, agar esensi sepakbola sebagai pemersatu umat dapat kembali kita dapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar