Bonus demografi yang akan diterima Indonesia tidak menjamin akan dipenuhi oleh Tenaga Ahli. Pasalnya menurut perhitunagn ILO (International Labour Organization) pada tahun 2020 sampai dengan 2030 Indonesia akan menikmati bonus demografi sayangnya hal ini tidak akan diikuti oleh bonus pertumbuhan Tenaga Ahli. ILO menghitung kondisi berbagai tenaga kerja berdasarkan klasifikasi dengan tujuan untuk pembangunan yang berkelanjutan dari PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) menjadi tiga klasifikasi yaitu pekerja dnegan kemampuan yang dasar, kemampuan sedang, dan tenaga ahli.
International Labour Organization/ILO memproyeksikan bahwa Indonesia adalah Negara tertinggi di Asia bagian tenggara yang menyediakan banyak tenaga kerja yaitu sebanyak seratus dua puluh tiga juta jiwa. banyaknya bonus demografi yang diterima Negara ini sayangnya Indonesia hanya akan memiliki tenaga hali hanya berkisar sebanyak 13 juta pekerja saja atau 10,7% dari total bonus demografi. Nyatanya hal tersebut akn sangat rendah jika dibandingkan dengan Negara - Negara ASEAN yang lainnya.
Di ASEAN saja jumlah tenaga ahli tertinggi dimiliki Oleh Singapura dengan persentase 56%, disusul oleh Negeri jiran malaysia dengan persentase sebanyak 26,8%. dan jika dibandingkan dengan NEgara Asean lainnya, hanya ada 1 tenaga kerja ahli di Indonesia. dengan adnaya fenomena tersebut, indonesia diproyeksikan akan mengalami kerugian hingga US$ 43 Miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar