Saham Meikarta sontak menjadi perbincangan banyak pihak karena mengalami penurunan signifikan semenjak kasusnya terkuak beberapa waktu yang lalu. Namun, ada kabar mengabarkan bahwa saham ini sebagian telah dialihkan ke perusahaan luar negeri sebanyak 49.99%. Sejak Maret tahun lalu, konglomerasi bisnis tersebut telah mengalihkan 50,01% saham PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pengembang Meikarta kepada dua pihak: Hasdeen Holdings Ltd dan Masagus Ismail Ning. Hasdeen yang didirikan di British Virgin Islands (BVI) itu masuk melalui anak usahanya PEAK Asia Investment Pte Ltd.
|
Saham Meikarta
|
Menurut James, kepemilikan saham di MSU merupakan kemitraan tetapi Lippo akan mempertahankan kepemilikannya tidak kurang dari 50%. "Dari awal sudah ada (investor yang berminat) tetapi sekarang baru dia ambil. Karena dia ambil maka harus lapor ke OJK," ujarnya.
Megaproyek Meikarta digadang-gadang menjadi kota baru yang akan dibangun dengan investasi sebesar Rp 278 triliun. Dari kebutuhan investasi tersebut, Lippo akan menyiapkan 35% atau sekitar Rp 97,3 triliun dari kasnya. Sisanya akan dipenuhi oleh pendanaan dari para investor dari Jepang, Korea, hingga Taiwan. Ketika meluncurkan proyek ini pada Mei 2017, James menyebutkan ada 120 perusahaan yang bermitra dengan Lippo dalam megaproyek ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar